ETS APSI 2023 - Evaluasi 1 Analisis dan Perancangan

Soal

6.    Dalam aplikasi HRD , apa saja yang menjadi kebutuhan aplikasi sistem informasinya?

7.    Sebutkan dan jelaskan komponen sistem informasi

8.   Deskripsikan karakteristik pekerjaan Analyst, dan kemampuan/ skill apa yang harus dimiliki oleh seorah Analyst Sistem Informasi

9.  Sebutkan tahapan pembangunan aplikasi sistem informasi. Apa saja output dari masing-masing tahapan?

10. Apa yang disebut dengan studi kelayakan ? Mengapa diperlukan sebelum membangun aplikasi, jelaskan sertai contoh.

11. Pilih salah satu pertanyaan, kemudian terangkan dengan Video Explainer diupload di youtube dan diembedded di blog. Sebagai pembuka video tampilkan profil pembuat, nama, nrp, dan kelas.

Jawaban

6.      Dalam aplikasi HRD (Sumber Daya Manusia), beberapa kebutuhan aplikasi sistem informasi yang dapat diperlukan antara lain:

 

A.     Manajemen Data Karyawan:

Aplikasi sistem informasi HRD harus dapat mengelola data karyawan seperti data personal, data pekerjaan, data penggajian, dan lain sebagainya. Selain itu, aplikasi sistem informasi HRD juga harus dapat menyimpan, memproses, dan mengakses informasi karyawan dengan cepat dan mudah.

 

B.     Rekrutmen dan Seleksi Karyawan:

Aplikasi sistem informasi HRD harus dapat membantu dalam proses rekrutmen dan seleksi karyawan dengan mengelola informasi pelamar, mencocokkan profil dengan kriteria yang dibutuhkan, dan memantau status seleksi.

 

C.      Pelatihan dan Pengembangan Karyawan:

Aplikasi sistem informasi HRD harus dapat mengelola informasi pelatihan karyawan, seperti jenis pelatihan, jadwal, dan hasil evaluasi pelatihan. Selain itu, aplikasi sistem informasi HRD juga dapat membantu dalam merencanakan program pengembangan karyawan.

 

D.     Evaluasi Kinerja Karyawan:

Aplikasi sistem informasi HRD dapat membantu dalam proses evaluasi kinerja karyawan dengan memantau target kinerja, memberikan umpan balik, dan melacak pencapaian kinerja.

 

E.      Manajemen Cuti Karyawan:

Aplikasi sistem informasi HRD dapat membantu dalam manajemen cuti karyawan dengan mengelola pengajuan cuti, persetujuan cuti, dan sisa cuti yang tersedia.

 

F.      Manajemen Penggajian:

Aplikasi sistem informasi HRD dapat membantu dalam manajemen penggajian karyawan dengan menghitung gaji, menyiapkan slip gaji, dan mengelola pajak dan tunjangan.

 

G.     Laporan dan Analisis:

Aplikasi sistem informasi HRD harus dapat menyediakan laporan dan analisis kinerja karyawan, pengeluaran HRD, dan lain sebagainya untuk membantu manajemen dalam pengambilan keputusan

 

7.  Sistem informasi adalah kumpulan komponen yang saling terkait dan saling bergantung untuk memproses, menyimpan, mengambil, dan mendistribusikan informasi dalam sebuah organisasi.

 

Berikut adalah beberapa komponen utama dalam sebuah sistem informasi beserta penjelasannya:

  1. Hardware (Perangkat Keras): Merupakan komponen fisik dari sebuah sistem informasi, seperti komputer, printer, server, dan perangkat jaringan yang digunakan untuk memproses, menyimpan, dan mengambil data.
  2. Software (Perangkat Lunak): Merupakan komponen non-fisik dari sebuah sistem informasi, seperti sistem operasi, aplikasi bisnis, database, dan program-program lainnya yang digunakan untuk mengelola data dan informasi.
  3. Data (Data): Merupakan informasi yang disimpan dalam sistem informasi, baik itu dalam bentuk angka, teks, gambar, suara, dan lain sebagainya. Data yang dihasilkan dan digunakan dalam sistem informasi harus akurat, relevan, dan terstruktur dengan baik.
  4. Prosedur (Prosedur): Merupakan aturan atau petunjuk tentang bagaimana data harus diproses dan digunakan dalam sistem informasi, seperti prosedur pengambilan data, prosedur validasi data, prosedur penyimpanan data, dan lain sebagainya.
  5. Orang (Manusia): Merupakan komponen penting dalam sebuah sistem informasi karena manusia yang menggunakannya untuk memproses, mengelola, dan menganalisis data serta mengambil keputusan. Manusia juga terlibat dalam pengembangan, implementasi, dan pemeliharaan sistem informasi.
  6. Jaringan (Network): Merupakan komponen yang menghubungkan perangkat keras dan perangkat lunak dalam sebuah sistem informasi. Jaringan dapat terdiri dari jaringan lokal (LAN) atau jaringan yang lebih luas seperti jaringan wilayah luas (WAN) dan internet.

Komponen-komponen sistem informasi tersebut harus saling terintegrasi dan bekerja sama untuk menciptakan sebuah sistem informasi yang efektif dan efisien. Selain itu, keberhasilan sistem informasi juga sangat dipengaruhi oleh faktor manusia, seperti kemampuan dan keterampilan pengguna sistem informasi serta dukungan dari manajemen organisasi.

 

8.  Seorang analis sistem informasi adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk mempelajari, menganalisis, merancang, mengimplementasikan, dan memelihara sistem informasi dalam sebuah organisasi. Berikut adalah beberapa karakteristik pekerjaan seorang analis sistem informasi:

  • Analitis: Seorang analis sistem informasi harus memiliki kemampuan analitis yang kuat untuk mengidentifikasi masalah, menganalisis informasi, dan mengembangkan solusi yang efektif.
  • Kreatif:  Seorang analis sistem informasi harus memiliki kemampuan untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam menemukan solusi yang lebih baik dan lebih efisien untuk masalah yang kompleks. 
  • Komunikatif: Seorang analis sistem informasi harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik, baik lisan maupun tulisan, untuk berinteraksi dengan pengguna sistem informasi, manajemen organisasi, dan anggota tim teknis. 
  • Kerja tim: Seorang analis sistem informasi harus memiliki kemampuan untuk bekerja dalam tim dan berkolaborasi dengan anggota tim teknis, manajemen organisasi, dan pengguna sistem informasi.
  • Fokus pada pelanggan: Seorang analis sistem informasi harus fokus pada kebutuhan pelanggan dan mengembangkan solusi yang memenuhi kebutuhan mereka.

 

Kemampuan dan keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang analis sistem informasi termasuk:

  1. Pemahaman yang kuat tentang teknologi informasi dan aplikasi bisnis.
  2. Kemampuan untuk memahami kebutuhan bisnis dan menerjemahkan ke dalam kebutuhan teknis.
  3. Kemampuan untuk merancang dan mengembangkan model data dan diagram aliran data.
  4. Kemampuan untuk menganalisis data dan mengembangkan laporan dan visualisasi data.
  5. Kemampuan untuk mengembangkan spesifikasi persyaratan dan desain sistem informasi.
  6. Kemampuan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sistem informasi yang efektif dan efisien.
  7. Kemampuan untuk melakukan pengujian dan pemeliharaan sistem informasi.
  8. Kemampuan untuk bekerja dengan berbagai platform dan lingkungan sistem informasi, seperti jaringan, server, database, dan aplikasi bisnis.

I.       Kemampuan untuk memecahkan masalah dan mengelola proyek secara efektif.

9.      Berikut adalah tahapan umum dalam pembangunan aplikasi sistem informasi beserta output yang dihasilkan pada masing-masing tahapannya:

A.   Perencanaan: Tahap perencanaan mencakup pengumpulan informasi mengenai masalah dan kebutuhan organisasi, serta penentuan tujuan dan sasaran aplikasi sistem informasi yang akan dibangun. Output dari tahap ini adalah dokumen perencanaan yang berisi rincian mengenai tujuan, sasaran, dan skop proyek.

B.  Analisis: Tahap analisis melibatkan penilaian kebutuhan pengguna dan kebutuhan sistem informasi. Pada tahap ini, analis sistem informasi akan mengidentifikasi masalah, menganalisis informasi yang diperoleh pada tahap perencanaan, dan merumuskan persyaratan fungsional dan non-fungsional. Output dari tahap ini adalah dokumen analisis kebutuhan sistem dan diagram alur kerja.

C. Desain: Tahap desain melibatkan merancang arsitektur sistem dan mengembangkan spesifikasi teknis yang akan membentuk dasar aplikasi sistem informasi yang akan dibangun. Output dari tahap ini adalah dokumen desain aplikasi sistem informasi dan prototype aplikasi yang sudah dirancang.

D. Pengembangan: Tahap pengembangan melibatkan pengembangan kode aplikasi sistem informasi. Pada tahap ini, pengembang akan menulis kode, menguji, dan mengintegrasikan aplikasi sistem informasi dengan sistem yang ada. Output dari tahap ini adalah aplikasi sistem informasi yang sudah selesai dibangun. 

E.  Implementasi: Tahap implementasi melibatkan penerapan aplikasi sistem informasi pada sistem yang ada. Pada tahap ini, pengembang dan analis sistem informasi akan memastikan bahwa aplikasi sistem informasi sudah siap untuk digunakan oleh pengguna. Output dari tahap ini adalah aplikasi sistem informasi yang siap digunakan.

F.   Pemeliharaan: Tahap pemeliharaan melibatkan pemeliharaan aplikasi sistem informasi dan penanganan masalah yang muncul setelah aplikasi sistem informasi digunakan oleh pengguna. Output dari tahap ini adalah laporan pemeliharaan dan tindakan perbaikan yang harus dilakukan.

 

Setiap tahapan dalam pembangunan aplikasi sistem informasi memiliki output yang berbeda-beda, dan output ini akan membentuk dasar bagi tahapan berikutnya dalam pengembangan aplikasi sistem informasi.

 

10.   Studi kelayakan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk mengevaluasi keuntungan dan kerugian dari suatu proyek sebelum dilaksanakan. Dalam konteks pembangunan aplikasi, studi kelayakan digunakan untuk menilai apakah pembangunan aplikasi sistem informasi akan memberikan manfaat yang signifikan bagi organisasi atau tidak. Studi kelayakan sangat penting sebelum membangun aplikasi sistem informasi karena dapat membantu organisasi menghindari risiko-risiko yang mungkin terjadi selama atau setelah pembangunan aplikasi sistem informasi, seperti kerugian finansial atau tidak tercapainya tujuan yang diinginkan. Beberapa contoh faktor yang diidentifikasi dalam studi kelayakan pembangunan aplikasi sistem informasi meliputi:

 

1.   Kelayakan ekonomi, yaitu apakah biaya untuk membangun aplikasi sistem informasi dapat dijustifikasi dengan manfaat yang diperoleh.

 

2.    Kelayakan teknis, yaitu apakah organisasi memiliki sumber daya teknis yang memadai untuk membangun dan mengoperasikan aplikasi sistem informasi.

 

3.     Kelayakan operasional, yaitu apakah aplikasi sistem informasi dapat dioperasikan dan dijaga dengan efisien oleh organisasi.

 

4.   Kelayakan legal, yaitu apakah pembangunan dan pengoperasian aplikasi sistem informasi memenuhi persyaratan hukum dan peraturan yang berlaku.

 

Contoh studi kelayakan dalam pembangunan aplikasi sistem informasi adalah ketika organisasi ingin membangun sebuah aplikasi untuk mengelola stok barang. Studi kelayakan harus dilakukan untuk mengevaluasi biaya dan manfaat dari membangun aplikasi sistem informasi ini, seperti biaya pengembangan dan pelatihan karyawan, serta manfaat dalam hal efisiensi pengelolaan stok dan pengurangan biaya operasional. Setelah studi kelayakan dilakukan, organisasi dapat membuat keputusan yang tepat tentang apakah akan melanjutkan atau tidak dengan pembangunan aplikasi sistem informasi tersebut.

11. Pilih salah satu pertanyaan (10), kemudian terangkan dengan Video Explainer diupload di youtube dan diembedded di blog. Sebagai pembuka video tampilkan profil pembuat, nama, nrp, dan kelas.



 

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Apsi 1

Tugas 7: Model Proses Pembayaran Belanja di Transmart Pakai aplikasi Allo Bank